Jumat, 08 Februari 2008

Ritual Tolak Bala



Ritual tolak bala adalah salah satu peninggalan nenek moyang kita yang menjadi tradisi dan selalu mengingatkan tentang siklus hidup permanen yang dimiliki manusia.
Mulai kelahiran sampai kematian yang ditunjukkan oleh pola laku dan nilai spiritual, dan diimplementasikan sebagai ritualitas
Mengapa ritual tolak bala masih dilakukan di jaman ini? Hal ini dikarenakan karena dalam manusia masih ada unsur takut. Kemudian mereka mengupayakan upacara ritual agar merasa tenang karena karena sudah melakukan suatu ritual.
Namun kita juga jangan menilai masyarakat yang masih melakukan ritual ini kuno. tapi kita juga harus menilai upacara ritual sebagai upaya melestarikan tradisi dan juga memiliki nilai ekonomis dan prestise suatu daerah.
Yang membedakan ritual di daerah pesisir dengan kebudayaan pedalaman adalah karakteristiknya. Kebudayaan di pedalaman lebih tertutup dan mudah curiga terhadap suatu inovasi. Hal ini berbeda dengan daerah Pesisir yang lebih terbuka dan mudah menerima unsur budaya asing. Tapi, prinsipnya tetap sama yaitu masih mempercayai nilai kekuatan gaib.
Hal lain yang berbeda adalah media upacaranya. Kalau masyarakat pesisir, ritual selalu dihubungkan dengan media kekuatan laut. Misalnya, larung sesaji di laut agar memberi berkah dan tidak menimbulkan murka penguasa lautan.

Apakah dalam era globalisasi bentuk ritual tolak bala akan tetap eksis?
Bergantung pada masyarakat itu sendiri. Mereka mau menerima inovasi atau pengaruh dari luar. Jika perkembangan masyarakat sulit menerima perkembangan kebudayaan, sangat mungkin masyarakat di wilayah itu tetap eksis melakukan ritual tolak bala tersebut. Selain itu, sebagian masyarakat ini memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap perkembangan masyarakat.

Tidak ada komentar: